Pada Sang Tegar

Dalam deru waktu yang kian menipis

Asaku merindukan dia yang tak terkikis

Dia di hati menjelma tawa

Pada masanya yang kuanggap tepat

Dalam sketsa angan senyumnya berkibar

Tak urungku mengumbar lara

Dalam tangisku tatapnya tegar

Jiwanya sudah menjadi baja

Tumbuh dalam pahitnya bersama

Seakan sikapnya telah matang

Meski belia usianya pada angka enam

Dia merenggut kisahku yg pilu

Dan menjelmanya menjadi tiang kokoh

Tak ragu ia mendekap… kudekap…

Tersekap dalam perangkap kasih ibu dan anaknya

Dialah sang tegar… dia daraku… darahku

Freeda Alleysha namanya

Pembawa misi perdamaian yang selalu dilindungi Tuhannya.

Begitulah makna dari sebuah nama yang kupahat untuk menyambutnya ke dunia, tahun silam

Baku, 28 September10 pm

Univerium, Bakikhanov Street

PENYEBAB DIASPORA DAN PEMBENTUKAN IDEOLOGI DI LIBANON

A. Pendahuluan
Sekitar 40% penduduk Libanon yang beragama kristen tersebar di seluruh belahan dunia diantaranya Brasil, Argentina, Australia, Kanada, Kolombia, Perancis, Britania Raya, Meksiko, Venezuela dan Amerika Serikat sedangkan sisanya 60% lainnya yang beragama Islam tetap bertahan di Libanon.

B. Pembahasan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diaspora masyarakat Libanon yaitu adanya perbedaan kelas sosial yang sangat mencolok, adanya kesenjangan ekonomi antar kelas serta adanya sektarianisme agama. Selain menjadi latar belakang penyebab diaspora, ketiga faktor tersebut juga berimbas pada pembentukan ideologi masyarakat Libanon. Hal tersebut terlihat jelas dalam setiap pergaulan sosial masyarakat di Libanon. Perbedaan kelas sosial, kesenjangan ekonomi dan sektarianisme agama telah membuat jarak antara kaum proletar dan borjuis di Libanon. Kaum proletar yang notabene terdiri dari kelompok Syiah cenderung mengadopsi ideologi kiri, sedangkan kaum borjuis yang didominasi komunitas Maronit cenderung mengadopsi ideologi kanan. Dalam masyarakat mosaik seperti Libanon, banyak bukti menunjukkan bahwa yang eksis bukanlah keterbelahan komunal, melainkan stratifikasi komunal. Ini berarti bahwa selain keterbelahan kelas, ada satu atau sejumlah kecil komunitas yang menikmati kekuasaan, kesejahteraan, dan status yang lebih tinggi ketimbang komunitas lain.

C. Penutup
Masyarakat Libanon yang berdiaspora ternyata hidup rukun dan berhasil mengeksplorasi diri mereka menjadi lebih baik yaitu dengan cara berkecimpung langsung dalam dunia politik, memberikan pengaruh nyata terhadap kemajuan pemerintahan serta berkontribusi didalam memajukan perekonomian di negara barunya sebagai pengusaha meskipun perbedaan ideologi mereka nampak nyata.